Sinopsis
Buku ini disusun sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. la bukanlah sebuah kitab tafsir dalam pengertian tradisional yang mengulas Al-Qur'an ayat per ayat. Sebaliknya, buku ini adalah sebuah "peta pemikiran", sebuah panduan untuk memahami bagaimana Al-Qur'an ditafsirkan di era kontemporer. Pembaca akan diajak untuk berkelana melintasi lanskap intelektual para pemikir Muslim terkemuka abad ke-20 dan ke-21, dari berbagai belahan dunia dengan latar belakang yang beragam.
Kita akan mengkaji metode sastrawi Amin al-Khuli, hermeneutika kritis Nasr Hamid Abu Zayd, pendekatan maqasid Yusuf al-Qardhawi, hingga kritik nalar radikal Mohammed Arkoun dan Muhammad Abid al-Jabiri. Kita akan menyelami metode "gerakan ganda" Fazlur Rahman, hermeneutika feminis Amina Wadud, analisis semantik Toshihiko Izutsu, teori "batas-batas" Mohamad Shahrour, hingga pendekatan kontekstual Abdullah Saeed dan Nurcholish Madjid. Setiap bab didedikasikan untuk satu pemikir, mengupas biografi, landasan teoretis, metodologi, contoh penerapan, serta evaluasi kritis terhadap pemikiran mereka.
Tujuan utama buku ajar ini adalah untuk membekali para mahasiswa, akademisi, dan pembaca umum dengan perangkat analitis yang diperlukan untuk memahami dan terlibat dalam diskursus tafsir kontemporer. Dengan memahami berbagai metode ini, kita diharapkan tidak lagi menjadi konsumen pasif dari sebuah penafsiran, melainkan menjadi pembaca Al-Qur'an yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab.